Kamis, 13 September 2012

Munas NU bahas fatwa sedekah politik



"Risywah dalam politik, sama halnya dengan korupsi, merupakan perbuatan keji dan diharamkan oleh agama," 



 
Jakarta (ANTARA News) - Musyawarah Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama akan membahas sekaligus menetapkan fatwa hukum tentang sedekah dan zakat yang secara langsung atau tidak langsung dikaitkan dengan kepentingan politik, terutama untuk memengaruhi pilihan seseorang.

Dalam draf rekomendasi Munas NU yang diterima wartawan di Jakarta, Senin, disebutkan bahwa sedekah dan zakat yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pilihan seseorang terhadap calon tertentu termasuk dalam kategori risywah atau suap yang dihukumi haram, baik bagi pihak pemberi maupun penerima.

Termasuk kategori suap juga pemberian dalam bentuk lain seperti pengganti biaya transportasi, ongkos kerja, kompensasi meninggalkan kerja yang dimaksudkan agar penerima memilih calon tertentu.

Konsekuensinya menjadi haram pula hukumnya untuk memilih calon yang memberikan suap tersebut.

Sementara untuk zakat, sedekah, atau pemberian lain yang tidak jelas-jelas dipahami oleh penerima bahwa pemberian itu dimaksudkan agar ia memilih calon yang memberikan pemberian itu, maka hukumnya mubah atau boleh bagi penerima, namun haram bagi pihak pemberi.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan suap dalam politik, seperti halnya korupsi, adalah suatu perbuatan keji, karena merusak tatanan.

"Risywah dalam politik, sama halnya dengan korupsi, merupakan perbuatan keji dan diharamkan oleh agama," katanya.

Prakter risywah politik, kata Said Aqil, menjadikan demokrasi di Indonesia tidak ideal, karena kandidat yang terpilih pada umumnya hanya bermodalkan materi, tanpa adanya kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

"Dengan maraknya politik uang, di sinilah tugas kita semua untuk bersama-sama bersikap dewasa dan mendewasakan masyarakat, jangan memilih pemimpin hanya karena adanya uang," tandas Said Aqil.

Munas Alim Ulama dan Konbes NU akan digelar di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 15-17 September mendatang.

Selain soal suap politik, forum setingkat di bawah muktamar itu akan membahas sejumlah hal lain yang dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu masail diniyah maudluiyah yang berkenaan dengan rujukan dasar seperti konsep negara, hukum bentuk negara, kekayaan negara, pengalihan kekayaan negara, dan warga negara.

Berikutnya masail diniyah qanuniyah yang berkaitan dengan perundang-undangan. Beberapa UU yang akan dibahas dari segi Islam adalah korelasi UU BI, UU Penanaman Modal Asing, UU Air, UU Migas dan UUD 1945 dengan kesejahteraan rakyat.

Selanjutnya masail diniyah waqi`iyah atau isu-isu faktual, seperti hukum pilkada langsung, hukuman mati bagi koruptor, hukum pajak, hukum anak di luar nikah, hukum ekonomi rakyat, dan hukum pematokan keuntungan saham BUMN.

(S024/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi

Manfaat Berpuasa Dua Kali Dalam Seminggu

Oleh Felicity Hannah | Yahoo Lifestyle

Setiap beberapa bulan, sebuah mode diet terbaru muncul; diet Atkins, diet sup kubis, diet makanan bayi, diet Hollywood. Pola makan tersebut mungkin bisa berhasil untuk sebagian orang, namun sering ada kekhawatiran  mengenai kesehatan jangka panjang bila dilakukan terlalu lama.

Para pendukung diet terbaru menyatakan, diet yang mereka terapkan tidak hanya membantu kesehatan tapi juga menurunkan berat badan. Puasa selang-seling, dengan ketentuan orang yang melakukan diet tidak memakan beberapa jenis makanan pada hari tertentu, telah digembar-gemborkan oleh sebagian orang sebagai penemuan ilmiah yang menakjubkan.

Mereka yang melakukannya menyatakan, diet tersebut dapat menurukan berat badan, membuat panjang umur dan bahkan dapat mencegah demensia (penurunan fungsi kerja tubuh).

Tentu saja, puasa pada umumnya dilakukan oleh mereka yang meyakininya, National Health Service (NHS) menyarankan orang-orang yang berdiet untuk tidak melewatkan makan. Jadi bagaimana cara kerja puasa  tersebut?

Keuntungan puasa

Inilah teorinya. Tubuh kita memiliki hormon pertumbuhan yang dikenal sebagai IGF-1, yang membantu proses tumbuh-kembang ketika kita masih kecil. Namun, saat telah dewasa hormon tersebut menyebabkan penuaan, sementara jika pertumbuhannya melewati batas dapat menyebabkan kanker, diabetes serta penyakit lainnya.

Berpuasa menurunkan tingkat IGF-1, yang dipercaya oleh sebagian ilmuwan memperlambat pertumbuhan sel-sel baru dan mendorong tubuh Anda untuk memperbaiki sel-sel yang telah ada. Puasa juga dapat mempercepat proses pembakaran lemak, sehingga Anda dapat menurunkan berat badan.

Penelitian yang dilakukan oleh Baltimore National Institute on Aging menyatakan bahwa puasa sekali atau dua kali dalam sepekan dapat melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

Sejumlah percobaan yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan, puasa dapat meningkatkan harapan hidup sampai 50 persen. Beberapa orang berpikir bahwa manusia juga bisa mendapat manfaat yang sama dan muncul ketertarikan terhadap pola-pola puasa.

Diet 5:2
Ada sebuah puasa yang saat ini tengah populer. Diet 5:2, yakni puasa dua hari dalam waktu berbeda sepekan. Pada saat berpuasa pria dapat mengonsumsi 600 kalori dan wanita hanya 500 kalori.

Mereka yang melakukan diet dapat memilih untuk mengonsumsi makanan sekaligus, atau memakannya secara bertahap selama satu hari. Motode itu diperkenalkan lewat program BBC Horizon, “Eat, Fast and Live Longer,” saat reporter mencoba sejumlah teknik puasa yang berbeda.

Dia juga menulis pengalamannya dan keuntungan yang bisa didapatkannya. Berikut ini pengalaman tiga orang yang telah mencoba diet 5:2.

David, 32 tahun
“Saya mulai tertarik puasa selang-seling karena katanya membantu panjang umur dan menjadi lebih sehat. Saya tidak terlalu tertarik menurunkan berat badan karena saya tidak gemuk, meskipun saya telah kehilangan tiga kilogram berat tubuh dalam empat pekan masa diet tersebut, perut saya jauh lebih datar.”

“Hari-hari saat berpuasa cukup sulit. Saya tidak dapat belari atau berolahraga karena saya tidak selalu mempunyai energi dan terkadang menjadi sedikit pemarah. Saya memakan semangkok kecil bubur untuk sarapan dan dua mangkok kecil salad di siang hari.”

“Namun hasilnya bagus. Maksud saya, saya dapat menikmati banyak makanan yang saya mau di hari berikutnya dan dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang.”

“Saya merasa ini seperti sebuah perubahan gaya hidup dibandingkan sebuah mode diet, saya rasa akan melakukannya dalam waktu yang lama.”

Victoria, 61 tahun
“Saya pensiunan dokter umum dan selalu skeptis terhadap berbagai jenis diet yang ekstrem. Namun setelah menyaksikan sebuah tayangan dokumenter, saya memutuskan mencobanya.”

“Motivasi utama saya adalah untuk menurunkan berat badan namun saya juga tertarik karena katanya diet itu dapat mencegah Alzheimer. Ibu saya menderita demensia dan saya ingin melakukan apa pun demi mengurangi risikonya.”

“Saya telah mencobanya selama lima pekan dan sekarang badan saya turun satu pon (sekitar 0,45 kg) setiap pekan.”

“Itu diet yang aneh karena sangat mudah sekaligus sulit dilakukan. Saat berpuasa, saya makan dua porsi kecil dan saya merasa kadang sulit menahan diri untuk makan camilan dan menyerah melakukannya. Namun, saya bisa makan apapun yang diinginkan di sisa pekan — jadi saya tidak merasa bersalah jika saya menghabiskan kue atau biskuit. Saya pikir mungkin akan melakukannya sepanjang hidup.”

Stephanie, 30 tahun

“Saya benar-benar ingin mencoba puasa selang-seling karena benci untuk selalu memikirkan diet. Saya kehilangan  banyak berat tubuh dengan Slimming World, namun Anda harus selalu berhati-hati saat melakukan cara itu. Dengan puasa secara berselang, saya hanya perlu mengkhawatirkan masa diet dua hari dalam sepekan yang saya lakukan.”

“Namun, saya memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Belum ada penelitian lebih lanjut terhadap manusia, jadi saya menyelidikinya dengan membaca forum online dan beberapa blog.  Ada pendapat yang mengatakan, puasa selang-seling dapat menggangu kesuburan wanita, dan saya masih berencana untuk memiliki anak.”

“Mungkin saya akan melakukannya lagi ketika sudah tidak ingin menambah anak, apalagi jika telah banyak dilakukan penelitian mengenai dampaknya terhadap manusia dibandingkan terhadap tikus!”

Tanya dokter
Studi kasus yang telah dipaparkan menunjukkan, belum ada uji coba lanjutan mengenai manfaat atau kerugian yang diakibatkan dari puasa selang-seling terhadap manusia.

Jika Anda tergoda untuk mencobanya, akan lebih baik untuk membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa hal itu tidak akan membahayakan kesehatan Anda.

Namun bila para ilmuwan benar dan manfaat yang dihasilkan begitu besar, maka puasa dua hari dalam sepekan Anda dapat menjadi sama pentingnya dengan program konsumsi lima buah dalam sehari.

Anda sudah mencoba puasa selang-seling? Apa yang Anda makan saat berpuasa? Apakah itu hanya sekadar mode diet ataukah sebuah penemuan terbaru? Berbagilah pengalaman serta pikiran Anda dengan para pembaca lain pada komentar-komentar di bawah ini.

Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Singkat STAISA Al Ayubi Jakarta

Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta adalah kelanjutan dari Universitas Shalahuddin Al Ayyubi (UNSA) jakarta yang didirikan pada tanggal 26 Jumadi Al Tsani 1404 bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1984. Berdirinya lembaga tersebut diprakarsai oleh Yayasan Al Jihad Jakarta dengan Akte Notaris H.Abdul Kadir Usman No.04 tanggal 4 April 1984, diresmikan oleh Jenderal H.Tri Sutrisno (sewaktu menjabat sebagai Pangdam V Jaya). Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Agama Islam yang sedang berlangsung saat ini bernaung di bawah Departemen Agama.
Fakultas yang mula-mula didirikan adalah Fakultas Tarbiyah, Fakultas Da'wah, Fakultas Syariah,Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Sospol dan Fakultas Ekonomi, kemudian menyusul Fakultas Teknik.
Pimpinan Universitas Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta periode 1984 s/d 1988 adalah:
  • Rektor : Drs. H.Mudhofir, MSc
  • Purek I : Drs. Sul Bunyamin
  • Purek II : Drs. Nur Amin Fattah
  • Purek III: Drs. Abdul Nasir Hartono

    Berdirinya Universitas ini mendapat rekomendasi dari Pemerintah Daerah Walikota Madya Jakarta Utara, nomor: 199/078.6 tanggal 23 Agustus 1985.
Selanjutnya, Fakultas Tarbiyah Universitas Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta memperoleh Izin Operasional dengan status tercatat dari Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) Wilayah I Jakarta Raya dan Lampung, dengan Surat Keputusan Nomor: 31 Tahun 1985, tanggal 25 September 1985. Kemudian pada tanggal 3 Februari 1987 Team Kopertais Wilayah I mengadakan peninjauan dan penilaian dalam rangka pemberian status TERDAFTAR, demikian juga Tiem dari Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Islam Departemen Agama Republik Indonesia pada tanggal 2 Mei a087 mengadakan peninjauan dan penilaian dalam rangka penelitian status tersebut.
Tidak lama kemudian Fakultas Tarbiyah Universitas Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta memperoleh status TERDAFTAR untuk program sarjana muda,dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, nomor : 59/E/1987 tertanggal 25 Juli 1987. Kemudian diperbaharui dengan Keputusan Menteri Agama RI nomor:55 Tahun 1989, tertanggal 1 Maret 1989 tentang penyesuaian jurusan dan program pendidikan strata satu (S1) dengan perubahan nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta. Adapun susunan pimpinannya adalah sebagai berikut:
  • Ketua : Drs. Muh.Amin Nuh
  • Puket I: Drs. Yusuf Hadi
  • Puket II: Drs. Nur Amin Fattah
  • Puket III: Drs. Moh.Ya'kub S
Kemudian pada tahun 1994, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta mendapat perpanjangan status TERDAFTAR, dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI NO.194 Tahun 1994, tertanggal 23 Juli 1994. Dan pada tahun akademik 1994/1995 dibuka dua Jurusn Pendidikan Agama Islam(PAI), dan Jurusan Kependidikan Islam (KI). Berdasarkan Peraturan Pemerintah NO.30 Tahun 1996 dan Surat Keputusan Yayasan Al Jihad No.1722/YAJ/XII/1997, maka sejak 1 Januari 1998, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah(STIT) Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta dirubah namanya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Shalahuddin Al ayyubi Jakarta dengan memiliki tiga Jurusan yaitu, Pendidikan Agama Islam, Kependidikan Islam, dan Manajemen Da'wah Islam.
Pada akreditasi tahun 1999, STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta telah mendapat rekomendasi dari Kopertai Wilayah I, dengan status DIAKUI dengan Nomor:UM.011.3/681/XI/1999, tertanggal 9 November 1999. Kemudian pada tanggal 9 Mei 2000 dikeluarkan SK Dirjen Bimbaga Islam No.E/55/2000, tentang penetapan status DIAKUI dengan pimpinan sebagai berikut:
  • Ketua : Drs. Nur Amin Fattah, MM
  • Puket I : Drs. Moh.Ya'kub S
  • Puket II : Drs. Yusuf Hadi
  • Puket III: Dra. Hj. Siti Ma'rifah,SH.
Pada awal tahun 2002 diadakan pemilihan pimpinan untuk periode tahun 2002 sampai 2005, terpilih sebagai pimpinan baru dengan struktur organissi sebagai berikut:
  • Ketua : Drs. H.Nur Amin Fattah, MM
  • Puket I : Drs. Moh.Ya'kub S
  • Puket II : Drs. H.Yusuf Hadi
  • Puket III: Dra. Hj.Siti Ma'rifah,SH
  • Ketua Jurusan PAI : Drs. Rahmanto, M.Pd
  • Ketua Jurusan BPI : Drs. Rusdin
  • Direktur Program D2 : Drs. Rosyid,MM
  • Ketua Program Akta IV: Drs. H.Zainal Arifin,M.Ag
  • Sekretaris Jurusan BPI : Drs. Tatang Syahruddin
  • Sekretaris Program D2 : Drs. Mh. Suryantoro,M.Ag
  • Ketua LPPM : Drs. Yusuf Ismail,M.Ag
Pada tahun akademik 2001/2002 jumlah mahasiswa secarakeseluruhan adalah 1200 mahasiswa dengan tenaga pengajar dosen sebanyak 40 dosen , dan pada tahun akademik 2002/2003 STAISA membuka program baru, yaitu program Akta IV, Program Diploma I, Diploma II, dan Program Ma'had Aly Plus (Lembaga Bahasa Arab dan Tahsin Al Qur'an serta program ekstensi PAI).
Selanjutnya pada tanggal 4 Agustus 2005 STAISA telah mendapatkan perpanjangan Izin Penyelenggaraan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Nomor:DJ.II/332/2005.
Dan pada tanggal 18 Desember 2005 seiring dengan berakhirnya tugas pimpinan yang lama diadakan pemilihan pimpinan baru untuk periode 2006 s/d 2010.Dan terpilihlah pimpinan baru dengan struktur sebagai berikut:
  • Ketua : Dra. Hj.Siti Ma'rifah,SH,MM
  • Puket I : DR. H.Nur Amin Fattah,MM
  • Puket II : Drs. Moh.Ya'kub S
  • Puket III: Hj.Siti Nur Azizah, SH, M.Hum
Demikian sejarah singkat STAISA Jakarta, semoga di masa mendatanglebihmaju lagi. Amin.